Sinisa Mihajlovic: Kami tak Takut Hadapi Inter Milan – Pelatih Torino, Sinisa Mihajlovic mengaku tidak gentar menghadapi Inter Milan , yang tengah naik daun. Menurutnya, meski belum pernah terkalahkan sejauh ini, tidak berarti bahwa La Beneamata tim sempurna.
“Nanti pertandingan yang sangat sulit, karena kami menghadapi tim peringkat dua di Serie A. Tapi, jika kami memanfaatkan semangat ala Toro, maka kami juga tidak bisa dikalahkan,” ujar Mihajlovic, saat konferensi pers jelang pertandingan yang akan digelar di San Siro.
Mihajlovic mengakui bahwa Luciano Spalletti memang tengah sukses saat ini bersama Inter Milan . Dalam 11 laga yang sudah dimainkan, I Nerazzuri menang sembilan kali dan seri dua kali, dan hasil itu mengantarkan mereka ke peringkat dua klasemen sementara.
Meski demikian, mantan pelatih AC Milan itu tetap tak takut. Apalagi ia ingat bahwa ia pernah membuat Spalletti dipecat saat masih melatih Sampdoria ketika ia masih menjadi pemain di Lazio.
“Hanya karena kami khawatir akan kekuatan Inter, tidak berarti bahwa kami dengan begitu saja bisa
dikalahkan. Bagaimanapun, kami harus melipatgandakan upaya kami untuk menang. Tim favorit tidak selalu sukses dalam sepakbola dan kami akan membuktikan itu,” paparnya.
Dari sisi pemain, Torino akan kembali diperkuat striker andalannya, Andrea Belotti. Penyerang Timnas Italia itu dinyatakan sudah pulih dari cedera dan siap bermain.
Sementara itu, Luciano Spalletti memuji para pemainnya yang telah mengantarkan Inter Milan tidak terkalahkan sampai sejauh ini. Menurutnya, kerja keras para pemain yang menjadi kunci kesuksesan timnya saat ini.
Meski begitu, ia tak mau terlalu cepat membicarakan peluang meraih Scudetto musim ini. “Kami hanya harus fokus finis di empat besar. Kami tidak punya hal lain untuk diperdebatkan. Mengingat kualitas di Serie A sekarang, hanya ada sedikit tempat untuk lolos kompetisi Eropa,” kata mantan pelatih AS Roma itu.
Spalletti lebih lanjut minder dibanding-bandingkan dengan Jose Mourinho, yang sukses membawa Inter meraih treble winner di tahun 2010. Menurut dia, perbandingan dengan Mourinho dan Giovanni Trapattoni adalah sebuah lelucon.
“Mereka telah memenangkan banyak gelar. Kenangan akan Mourinho merupakah pahatan yang sangat indah, sedangkan saya baru saja mengambil pisau dan baru memulai membentuk,” ungkapnya.
“Satu-satunya hal yang bisa dibandingkan dengan Inter sekarang adalah gairah para fans. Mereka adalah 73.000 pendukung yang lebih spesial dibanding seorang Special One–julukan Mourinho,” ucap Spalletti.